Kotak link

Translate

WARTA NUSANTARA

Sabtu, 12 Maret 2016

Menulis bagi Guru...

      Menulis merupakan pekerjaan wajib bagi guru. Mulai dari menulis Rencana Pembelajaran, menulis soal ulangan harian, menulis rangkuman materi pelajaran, menulis artikel pendidikan, sampai dengan menulis karya ilmiah, seperti PTK, dsb. Kenyataannya, kegiatan menulis menjadi pekerjaan yang tidak disukai oleh sebagian guru ( aneh, tapi nyata ! ) karena menulis dianggap pekerjaan yang membuang buang waktu dan membosankan. Sehingga banyak guru yang mengalami kesulitan ketika mereka diminta untuk membuat laporan laporan yang terkait dengan pekerjaannya. Seperti membuat laporan pelaksanaan kegiatan PPDB ( Penerimaan Peserta Didik Baru ), laporan kegiatan Ulangan Semester ( UAS/UKK ), laporan kegiatan Ujian Sekolah/Nasional, lebih-lebih menulis laporan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ). 
Sebenarnya menulis dapat dilakukan dengan mudah dan menyenangkan. Lantas, apa sebenarnya yang menjadi kendala untuk memulai menulis ya ?! Yuk, kita ikuti terus tulisan ini....
Guru yang sudah terampil, apakah itu menulis artikel, karangan ilmiah maupun makalah tentang pendidikan dan budaya, bukan lagi sesuatu yang rumit. Apalagi tulisan yang dibuat berkaitan dengan tugas sehari-hari sehingga topik pembahasan benar-benar telah dikuasai oleh guru.

Namun sebagian lagi menganggap bahwa menulis itu sebagai pekerjaan yang berat. Bahkan lebih berat dari pekerjaan mengangkat beban sekalipun. Menggerakkan pena ke kertas tulis, atau mengetikkan jari ke keyboard PC, terasa lebih berat ketimbang mendorong meja.

Padahal sudah banyak ide bersarang di kepala, banyak hal yang ingin dituangkan menjadi sebuah tulisan. Akhirnya semua itu terbang melayang bagai burung lepas dari sangkar. Hilang entah kemana. Dan, sampai sekarang admin juga sering mengalami hal ini.

Sekadar berbagi kepada rekan guru, tak ada salahnya pada kesempatan dikemukakan beberapa tips tentang menulis. Coba kita telaah bersama tips berikut ini:

1.Tulis dan pendam

Apa yang terasa ingin ditulis segera tulis sesegera mungkin. Jangan terlalu banyak memikirkan aturan dan tata cara menulis yang benar.Jika sudah selesai menulis dan sudah kering ide menulis, silahkan berhenti menulis. Simpan hasil tulisan. Lakukan cara ini setiap ada keinginan untuk menulis.

2.Seleksi tulisan yang hendak dikembangkan

Ketika muncul keinginan untuk melanjutkan tulisan yang sudah pernah ditulis, coba seleksi konsep tulisan yang telah ditulis tersebut. Pilih konsep tulisan yang menarik dan sesuai dengan ide yang sedang muncul di pikiran saat itu.

3.Susun kerangka tulisan

Ini terbalik dari prosedur penulisan sebuah karya tulis. Setelah terkumpul beberapa paragraf, susun kerangka tulisan menjadi poin-poin penting. Misalnya, kita telah menulis beberapa paragraf tentang cara mengajar yang Menyenangkan. Maka poin-poin kerangka yang perlu disusun antara lain: tentang apa tugas guru, metode mengajar yang cocok, cara yang dilakukan agar mengajar menyenangkan siswa, dan penutup.

4.Menulis ulang

Menulis ulang konsep artikel berarti menyusun paragraf menjadi lebih baik. Misalnya, tulisan dimulai dari hal yang umum ke hal yang khusus. Mulai dari definisi atau pengertian. Kemudian menguraikan menjadi poin-poin terinci sampai pada bagian penutup tulisan.

5.Tahap pengeditan

Mungkin tahap ini memerlukan waktu cukup. Yang diedit adalah kalimat yang dirasa janggal atau tidak enak menurut hati. Kemudian ejaan dan cara penulisan kata. Mungkin juga letak paragraf kalimat yang perlu diatur. Jika mungkin, mintalah rekan kerja untuk membaca atau mengoreksi tulisan kita. Meskipun belum bisa juga menulis, diyakini rekan kerja itu bisa mengoreksi isi tulisan dan memberikan masukan.

Bagiamana pun, menulis itu sebuah proses kreatif yang membutuhkan waktu dan kesabaran. Jadi, perlu berlatih terus menerus dan sabar dalam menghadapi hambatan dan kendala dalam menulis kreatif. ( agus.3108 )

Sertifikasi Guru dan UKG

     Direktur Pembinaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (P2TK3 Kemdikbud), Sumarna Surapranata mengatakan, tunjangan profesi guru akan semakin diperketat pada satu Januari 2016.

      Artinya, tunjangan profesi guru yang sudah berjalan selama ini sedang dievaluasi dan dibenahi kembali karena tidak sesuai dengan yang diperuntukan. Mulai 2016 tunjangan akan dilihat dari kinerja guru.
Menurut Pranata, pemberian uang tunjangan profesi dievaluasi karena selama ini tidak tepat sasaran. Banyak guru yang tidak memilki kompentensi mengajar yang memperoleh tunjangan lebih tinggi daripada yang memilki kompentesi tersebut
Bahkan ada yang lebih rendah karena bemberian tunjangan hanya dilihat dari lama mengajar. Maka, kedepannya akan kembali diperketat namun masih tetap mengunakan peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Permen PAN ARB) nomor 16 tahun 2009 tentang fungsional jabatan guru.

     Pranata menyebutkan, kompotensi guru akan dibenarkan. Karena banyak guru yang kinerjanya rendah. Maka, ketika uji kompetensi dasar (UKG) banyak yang dibawah standar nasional 48.00 persen.
Berdasarkan data, UKG dilakukan, masih ada sebagian guru yang tidak dapat menjawab dan mengerjakan soal. Dapat disimpulkan ada guru yang dari 100 nomor soal jawab benarnya hanya tujuh bahkan ada yang satu nomor benar.

     Mayorotas guru mendapatkan skor dibawah enam, jika mengunakan skala satu hingga 10. Namun, meskipun UKG rendah tunjangan profesi guru tetap diterima, sehingga tunjangan mesti perlu dibenahi.
"Saya katakan guru kita bukan tidak pintar, tetapi mereka masih perlu di tingkatkan lagi pelatihannya dan kembali di perketat
pemberian tunjangan profesi guru," ujar Pranata di Kemdikbud, Jakarta, Kamis, (11/6).
Dia menambahkan, hal-hal yang perlu dibenahi adalah, mulai dari sertifikasi, pengingkatan kompetensi, dan pemberian tunjangan profesi. Tiga hal tersebut perlu dikaji ulang agar penjerimanya sesuai dengan yang diperuntukan.
Karena sejauh ini, guru yang bermasalah dengan UKG adalah guru yang mengajar tidak tetap. Seperti guru non PNS yang tidak lulus serjana karena memiliki nilai rata-rata kurang dari standar nasional yang ditetapkan.


Pembinaan yang dimaksud Pranata adalah, guru yang secara UKG masih rendah akan diberi kesempatan untuk meningkatkan kompetensi dengan mengikuti pelatihan-pelatihan .
"Masa guru yang nilainya di bawah 7,5 mendapat tunjangan sama dengan yang diatas 7,5. Inti harus dibenahi," kata Pranata.

Sementara, untuk guru daerah garis depan. Pranata menyebutkan akan diutus lagi pada akhir Desember. Karena program Guru Garis Depan (GGD) adalah program unggulan Kemdikbud untuk lima tahun kedepan.

Sejauh ini, Kemdikbud telah mengutus 798 orang guru ke daerah 3T yang meliputi terluar, tertinggal, dan terdepan untuk menjadi pendidik yang baik dan meneruskan regenerasi. Karena pada umumnya, yang menjadi GGD adalah tenaga pendidik yang memiliki kualitas, dan telah lolos sejumlah seleksi.

Pranata menjelaskan,tujuan diadakan GGD untuk, mengatasi kekurangan guru di daerah tertentu. GGD adalah prekrut yang permanan. Mereka ditempatkan sesuai dengak kebutuhan daerah dan sistemnya menetap. Jika ada yang kembali ke daerah asal atau kembali ke kota. Konsekuensinya akan dipecat.

Sebab semua GGD adalah calon pegawai negeri sipil (CPNS) yang merupakan abdi negara yang siap ditempatkan dimana saja dan kapan saja."Mereka dipilih dari yang terbaik untuk membangun daerah 3T, dan akan menetap, bukan dikontrak," ujarnya.

Jumat, 11 Maret 2016

Profesionalitas Guru sebagai Prioritas

MEDAN - Pemerintah diminta untuk menjadikan program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan sebagai prioritas dalam upaya meningkatkan mutu guru yang pada akhirnya akan menghasilkan lulusan berkualitas.
"Sangat diperlukan adanya komitmen dan kerjasama jangka panjang untuk mengimplementasikan Keprofesian Berkelanjutan (PKB), itu harus menjadi prioritas bagi pemerintah, baik pusat maupun daerah," kata Rektor Universitas Negeri Medan (Unimed) Prof Syawal Gultom, dalam Workshop-3 PKB yang difasilitasi USAID Prioritas di Medan, seperti dilansir Antara, Kamis (10/3/2016).
Syawal mengatakan, sekolah harus menjadi entitas peradaban dan menghasilkan orang-orang yang memenuhi standar kompetensi lulusan. Suasana pembelajaran harus diperbaiki, supaya siswa bisa kreatif dan bertanggung jawab. Jika proses pembelajaran hanya memberikan pelatihan matematika, fisika, atau hanya menjawab soal-soal maka kreativitas tidak akan tumbuh.
"Kita tidak mungkin menghasilkan generasi yang baik, jika kita tidak fokus membangun guru. Itu harusnya menjadi perhatian semua pihak," katanya.
Sebelumnya, Sekdaprov Sumut Hasban Ritonga mengatakan, pertumbuhan perekonomian Indonesia pada 2030 akan ditopang sektor pertanian, perikanan, dan sumber daya alam. Akan ada 13 juta lapangan pekerjaan baru yang membutuhkan pasokan tenaga kerja yang andal dan sektor pendidikan menjadi garda terdepan untuk menjawab tantangan tersebut.
"Agar mampu menghasilkan tenaga kerja yang andal, ada tiga hal yang harus kita benahi di sektor pendidikan, yaitu perbaikan kualitas, meningkatkan keterampilan kerja tamatan sekolah, dan mengurangi ketimpangan kualitas pendidikan antara sekolah di desa dan perkotaan," tuturnya.
(rfa) - ( Okezone.com - agus.3108 )

Instropeksi Sertifikasi Guru

JAKARTA - Ratusan ribu sekolah rusak, jutaan anak putus sekolah, dan hanya segelintir lulusan SMA melanjutkan ke pendidikan tinggi. Ternyata, semua itu bukan masalah terpenting dalam pendidikan Indonesia. "Isu terpenting pendidikan di Tanah Air adalah guru, guru, guru," ungkap Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia, Dr. Hafid Abbaf dalam Peluncuran Buku dan Dikusi Studi Latar Belakang Penyusunan RPJMN Bidang Pendidikan 2015-2019 di Hotel Sangrila, Jakarta, Jumat (25/9/2015).
Hafid menilai, banyak kesalahan pemerintah dalam menangani garda terdepan pendidikan Indonesia itu. Penanganan yang fatal, kata Hafid, adalah pada sertifikasi.
Sertifikasi guru Indonesia tidak berorientasi kelas dan kegiatan belajar mengajar. Hafid membandingkan, program sertifikasi bagi guru Filipina ditujukan bagi mereka yang berhasil meningkatkan kualitas pendidikan di kelas.
"Model yang dilakukan dalam sertifikasi dan portofolio hanya formalitas semata," sesalnya.
Kondisi ini diperburuk dengan pergeseran fungsi Lembaga Pendidikan Tenaga Keguruan (LPTK). Lembaga yang seharusnya bisa mencetak guru profesional, menjadi tidak fokus lagi menjalankan fungsinya.
"Sejak LPTK menjadi universitas, ada prioritas lain yang dijalankan untuk membina pendidikan non keguruan," ujarnya.
Sebagai upaya memperbaiki kualitas dan kompetensi guru Indonesia, pemerintah pun menggelar Uji Kompetensi Guru (UKG). Bahkan, pada November 2015, ujian tersebut wajib diikuti semua guru se-Nusantara.
Hasil UKG nantinya akan menjadi acuan program pelatihan lanjutan yang harus dijalani para guru. Kelompok guru dengan nilai UKG rendah harus menjalani lebih banyak pelatihan ketimbang para guru yang mendapat nilai tinggi pada UKG.
( OKEZONE.COM - agus.3108 )

Selasa, 08 Maret 2016

Kumpulan Penelitian Tindakan Kelas ( PTK ) Guru

KUMPULAN PTK SMP

KUMPULAN PTK SMP

Share on :
Karya Ilmiah Mutlak diperlukan oleh seorang guru. Sudah tidak bisa ditawar-tawar lagi, sebagai guru harus mampu meningkatkan kompetensi profesinya sebagai guru dengan membuat Karya Ilmiah. Penelitian Tindakan Kellas (PTK) merupakan salah satu Karya Ilmiah yang harus dibuat oleh seorang guru. Berikut ini saya hadirkan beberapa contoh Laporan PTK untuk tingkat SD yang bisa didownload sebagai bahan referensi Bapak/Ibu guru dalam menyusun Laporan PTK nya:

MADRASAH TSANAWIYAH:(MTsPAI-01): PENERAPAN METODEDEMONSTRASI DAN TANYA JAWAB GUNA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIIIH SEMESTER II DI MTSN KEDIRI 2


SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI):
(MTsSKI-01): PENERAPAN METODE RESITASI PADA MATA PELAJARANSEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM (SKI) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BALAJAR SISWA KELASVIII MTS NEGERI MALANG III

BAHASA ARAB:
(SMPARAB-01): PENGGUNAAN METODE DRILL DALAMMENGATASI KESULITAN BELAJAR SISWA PADA MATERI BAHASA ARAB DI KELAS VIII- DI MTSKEDIRI II. KEDIRI

BAHASA INDONESIA:
  1. (SMPBINA-01): MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS VIISEMESTER 1 SMP NEGERI 2 CANDI SIDOARJO DENGAN MENGGUNAKAN METODE CONFERENCE WRITING
  2. (SMPBINA-02): METODE DEMONSTRASI DALAM UPAYA MININGKATKAN PROSES BELAJAR DAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA PADA SISWA … TAHUN PELAJARAN…
  3. (SMPBINA-03): MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS PARAGRAF DEDUKTIF MELALUI KALIMAT ACAKSISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 DONGGO TAHUN PEMBELAJARAN 2011/2012
  4. (SMPBINA-04): PEMBERIAN MOTIVASIUNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS I A SMP NEGERI 03 BATU
  5. (SMPBINA-05):MENINGKATKAN PRESTASIBELAJAR MENGARANG BAHASA INDONESIA DENGAN METODE PEMBELAJARAN TERBIMBING PADASISWA KELAS…
  6. (SMPBINA-06): PENGUASAAN SISWA KELAS.....TAHUN PELAJARAN .....TENTANG DISTRIBUSI KATA-KATA BERSINONIM DALAM MENYUSUN KALIMAT EFEKTIF

BAHASA INGGRIS:
  1. (SMPBING-01): MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGUNGKAPKAN MONOLOG DESCRIPTIVE LISAN SEDERHANA YANG BERTERIMA SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 2 JABON MENGGUNAKAN SISTIM ICARE
  2. (SMPBING-02): MENINGKATKANPRESTASI BELAJAR BAHASA INGGRIS  MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF  MODEL NUMBERED HEAD TOGETHER  PADA SISWA KELAS IX
  3. (SMPBING-03): MEMBANGUN PEMAHAMANDAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INGGRIS MELALUI PERMAINAN PADA SISWA KELAS ……
  4. (SMPBING-04): MENINGKATKANKETERAMPILAN MENGUNGKAPKAN MONOLOG DESCRIPTIVE LISAN SEDERHANA YANG BERTERIMA SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 2JABON MENGGUNAKAN SISTIM ICARE
  5. (SMPBING-05): MENINGKATKANPRESTASI BELAJAR BAHASA INGGRIS MELALUI  PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODELTGT   PADA SISWA KELAS……

ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA):
  1. (SMPIPA-01): PENINGKATANHASIL BELAJAR TENTANG KEMAMPUAN MENGHANTAR PANAS BERBAGAI BENDA DENGAN METODEEKSPERIMEN PADA SISWA KELAS VI SDN SIDOMULYO 04 PRONOJIWO LUMAJANG
  2. (SMPIPA-02): PENGARUH MINAT BELAJAR SISWA SLTPNEGERI 7 MAKASAR TERHADAPHASIL BELAJAR BIOLOGI
  3. (SMPIPA-03): EFEKTIVITASPEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MODEL PENGAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM MENINGKATKANPRESTASI DAN PENGUASAAN MATERI PELAJARAN IPA PADA SISWA …TAHUNPELAJARAN ....
  4. (SMPIPA-04): PENGARUH MINAT BELAJAR SISWA SLTP NEGERI 7 MAKASSAR TERHADAPHASIL BELAJAR BIOLOGI
  5. (SMPIPA-05): PENERAPANPEMBELAJARAN BERMAIN PERAN DAPAT MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJARBIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI III BAYAN TAHUN PELAJARAN 2007/2008
  6. (SMPIPA-06): STRATEGIPEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MODEL PENGAJARAN  BERBASIS PROYEK/TUGAS DALAMMENINGKATKAN PRESTASI BELAJARBIOLOGI PADA SISWA KELAS ……NEGERI ……TAHUN .....
  7. (SMPIPA-07):UPAYA MENINGKATKANPEMAHAMAN KONSEP-KONSEPBIOLOGIDENGAN MENGGUNAKAN MEDIA CHARTA, MODEL DAN LKS … PADA SISWA KELAS ……NEGERI …TAHUN ....
  8. (SMPIPA-09): PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT (Teams Game Tournaments) UNTUK MENINGKATKANMOTIVASI DAN PRESTASI  BELAJAR SISWA SMPDARUL ULUM AGUNG MALANG
  9. (SMPIPA-11): PENERAPAN METODEDEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS….. 
  10. (SMPIPA-12): UPAYA MENINGKATKANPRESTASI BELAJAR IPA DENGAN METODE PEMBELAJARAN PENEMUAN (DISCOVERY) PADA SISWA KELAS …TAHUN PELAJARAN ....
  11. (SMPIPA-13): STRATEGI BELAJARMENGAJAR DENGAN MENERAPKAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASIBELAJAR IPA PADA SISWA KELAS ……TAHUN PELAJARAN ......
  12. (SMPIPA-14): MENINGKATKAN PRESTASIDAN MOTIVASI BELAJAR IPA DENGAN MENERAPKAN PENGAJARAN BERBASIS INKUIRI PADASISWA KELAS … TAHUN PELAJARAN .....
  13. (SMPIPA-15): PENERAPAN CARABELAJAR AKTIF MODEL PENCOCOKAN KARTU INDEKS DALAM MEMBANTU PENGUASAAN MATERIPELAJARAN SAINS PADA SISWA KELAS …TAHUN PELAJARAN ......
  14. (SMPIPA-16): PENGGUNAAN MEDIA CHARTA, MODEL DAN LKS UNTUKMENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA PADA SISWA KELAS … TAHUN PELAJARAN.....
  15. (SMPIPA-17): MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPA MELALU METODENUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA SISWA KELAS …TAHUN PELAJARAN...
  16. (SMPIPA-19): PENGARUH PENGGUNAAN METODE EKSPERIMEN TERHADAP PRESTASIBELAJAR FISIKA PADA MATERI PEMUAIAN SISWA KELAS VII SEMESTER I SMP NEGERI 2 MOYOHULU TAHUN PELAJARAN .....
  17. (SMPIPA-20): PENERAPANMODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD (STUDENTTEAMS ACHIEVEMENT DIVISION) TERHADAP PRESTASI BELAJAR FISIKA PADA MATERI BESARAN DANSATUAN SISWA  KELAS VII SMP NEGERI 1 MOYO HULU TAHUN PELAJARAN 2011/2012
  18. (SMPIPA-21): MENINGKATKAN PRESTASIBELAJAR SAINS MELALUI GABUNGAN METODE CERAMAH DENGAN METODE KOOPERATIF MODELTPS (THINK PAIR SHARE) PADA SISWA KELAS……
  19. (SMPIPA-22): EFEKTIVITASPEMBELAJARAN KONTEKSTUAL MODEL PENGAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM MENINGKATKANPRESTASI DAN PENGUASAAN MATERI PELAJARAN FISIKA  PADA SISWA ……TAHUN PELAJARAN......

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS):


  1. (SMPIPS-01): PENERAPAN GABUNGAN METODE CERAMAH DENGAN METODESIMULASI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PADA SISWAKELAS ……. TAHUN PELAJARAN……
  2. (SMPIPS-02): PENERAPAN GABUNGAN METODE CERAMAH DENGAN METODESUMBANG SARAN UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PADASISWA KELAS ……TAHUN PELAJARAN .....
  3. (SMPIPS-03): MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIALMELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL LEARNING TOGETHER PADA SISWA…….TAHUN PELAJARAN 2001/2002
  4. (SMPIPS-04): PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBEREDHEADS TOGETHER (NHT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR IPS PADA SISWA KELASVIII.E MTs NEGERI  MODEL SELONG  TAHUN PELAJARAN 2010-2011
  5. (SMPIPS-05): MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIALMELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL GROUP INVESTIGATION(GI) PADA SISWA KELAS…….TAHUN PELAJARAN .......
  6. (SMPIPS-06): STRATEGI METODE PENGAJARAN AUTENTIK DALAM MENINGKATKANPROSES DAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN SOSIAL PADA SISWA KELAS…….TAHUN PELAJARAN .......

MATEMATIKA:

  1. (SMPMTK-01): MEMINIMALKAN KESULITAN BELAJAR MATERI PERSAMAANGARIS LURUS  PADA SISWA KELAS VIII – ESMP NEGERI 4 SIDOARJO DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKTIVIS
  2. (SMPMTK-02): PENERAPAN METODE KOOPERATIF MODEL TAPPS SEBAGAI UPAYAMENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA SISWA KELAS ... TAHUNPELAJARAN .....
  3. (SMPMTK-03): PENERAPAN METODE KOOPERATIF MODEL TGT (TEAM GAMESTOURNAMENT) SEBAGAI ALTERNATIF MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADASISWA KELAS … PELAJARAN ....
  4. (SMPMTK-04): PENERAPAN METODE KOOPERATIF MODEL THINK-PAIR-SHAREUNTUK MENINGKATKAN KUALITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA ……TAHUN PELAJARAN .......
  5. (SMPMTK-05): MENINGKATKANKETAHANAN PRIBADI SISWA KELAS VIIA SMP NEGERI 2 SEDATI DALAM BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PEMBELAJARANKOOPERATIF TIPE STAD
  6. (SMPMTK-06): KEEFEKTIVAN MODELPEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DAN JIGSAW II TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKAPOKOK BAHASAN TEOREMA PYTHAGORAS PADA SISWA KELAS II SEMESTER 1 SMPN 10 SEMARANG TAHUN PELAJARAN .......
  7. (SMPMTK-07): MODEL PEMBELAJARANKOOPERATIF TIPE TEAMS-GAMES- TOURNAMENT(TGT) SEBAGAIUPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFANBELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA POKOK BAHASAN PELUANGDAN STATISTIKA DI SMP NEGERI 4 DEPOKYOGYAKARTA KELAS IX C
 PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI):

  1. (SMPPAI-01): PENERAPAN METODEDISKUSI DAN TANYA JAWAB DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MATAPELAJARAN PAI KELAS VIII-A SMP NEGERI I BATU
  2. (SMPPAI-02): IMPLEMENTASI METODE CERAMAH DALAM MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PENDIDIKANAGAMA ISLAM DI KELAS IX SMP NEGERI 01 BATU
  3. (SMPPAI-03): IMPLEMENTASI METODE DISKUSI  DALAM MENINGKATKAN  PRESTASI BELAJAR (PELAJARAN PENDIDIKANAGAMA ISLAM)  SISWA KELAS IX SMP NEGERI 01 BATU
  4. (SMPPAI-04): UPAYA MENINGKATKANPRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODELPEMBELAJARAN KOLABORASI PADA SISWA KELAS …. SMP ... TAHUN PELAJARAN ...
  5. (SMPPAI-05): UPAYA MENINGKATKANPRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DENGAN MENERAPKAN MODELPEMBELAJARAN KONTEKSTUAL BERBASIS MASALAH PADA SISWA KELAS ….SMP ... TAHUN ...
  6. (SMPPAI-06): PENINGKATAN PEMAHAMANMATERI PAI DENGAN MELAKUKAN PENDAMPINGAN DILUAR JAM EFEKTIF KBM
  7. (SMPPAI-07): IMPLEMENTASI METODE THE STUDENT GROUP DALAM UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP MATAPELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI KELAS  IX E SMP NEGERI 01 BATU

PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN (PJOK)/PENJASKES:




PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN (PKn):

  1. (SMPPKN-01): MENINGKATKAN PRESTASIBELAJAR MATA PELAJARAN KEWARGANEGARAAN DENGAN MENERAPKAN STRATEGI PEMBELAJARANKONTEKSTUAL MODEL PENGAJARAN………TAHUN ………
  2. (SMPPKN-02): MENINGKATKAN PRESTASIBELAJAR MATA PELAJARAN KEWARGANEGARAAN DENGAN MENERAPKAN STRATEGI GABUNGAN CERAMAH DANKERJA KELOMPOK………TAHUN………
  3. (SMPPKN-03): MENINGKATKAN PRESTASIBELAJAR MATA PELAJARAN KEWARGANEGARAAN DENGAN MENERAPKAN STRATEGIGABUNGAN CERAMAHDAN SIMULASI PADA SISWA KELAS………. TAHUN ……
  4. (SMPPKN-04): PENERAPAN MODELGABUNGAN CERAMAH DAN PENGAJARAN AUTENTIK DALAM MENINGKATKAN LIFE SKILL UNTUK MENINGKATKANPROSES DAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA-SISWI KELAS ……TAHUN ………
  5. (SMPPKN-05): UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR PKn MELALUI METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL STAD (STUDENT TEAMSACHIEVEMENT DIVISION) PADA SISWA KELAS ………TAHUN ……
KEMPULAN PTK FORMAT PDF: 

funika

Latest Science News -- ScienceDaily

NSF Discoveries

MP3

Music and Entertainment

WN.com - Antara News

SUARAMERDEKA.com - Berita dan Informasi Jawa Tengah

Hoby