Sebenarnya menulis dapat dilakukan dengan mudah dan menyenangkan. Lantas, apa sebenarnya yang menjadi kendala untuk memulai menulis ya ?! Yuk, kita ikuti terus tulisan ini....
Guru
yang sudah terampil, apakah itu menulis artikel, karangan ilmiah maupun makalah
tentang pendidikan dan budaya, bukan lagi sesuatu yang rumit. Apalagi tulisan
yang dibuat berkaitan dengan tugas sehari-hari sehingga topik pembahasan
benar-benar telah dikuasai oleh guru.
Namun
sebagian lagi menganggap bahwa menulis itu sebagai pekerjaan yang berat. Bahkan
lebih berat dari pekerjaan mengangkat beban sekalipun. Menggerakkan pena ke
kertas tulis, atau mengetikkan jari ke keyboard PC, terasa lebih berat
ketimbang mendorong meja.
Padahal
sudah banyak ide bersarang di kepala, banyak hal yang ingin dituangkan menjadi
sebuah tulisan. Akhirnya semua itu terbang melayang bagai burung lepas dari
sangkar. Hilang entah kemana. Dan, sampai sekarang admin juga sering mengalami
hal ini.
Sekadar
berbagi kepada rekan guru, tak ada salahnya pada kesempatan dikemukakan beberapa
tips tentang menulis. Coba kita telaah bersama tips berikut ini:
1.Tulis dan pendam
Apa
yang terasa ingin ditulis segera tulis sesegera mungkin. Jangan terlalu banyak
memikirkan aturan dan tata cara menulis yang benar.Jika sudah selesai menulis
dan sudah kering ide menulis, silahkan berhenti menulis. Simpan hasil tulisan.
Lakukan cara ini setiap ada keinginan untuk menulis.
2.Seleksi tulisan yang hendak dikembangkan
Ketika
muncul keinginan untuk melanjutkan tulisan yang sudah pernah ditulis, coba
seleksi konsep tulisan yang telah ditulis tersebut. Pilih konsep tulisan yang
menarik dan sesuai dengan ide yang sedang muncul di pikiran saat itu.
3.Susun kerangka tulisan
Ini
terbalik dari prosedur penulisan sebuah karya tulis. Setelah terkumpul beberapa
paragraf, susun kerangka tulisan menjadi poin-poin penting. Misalnya, kita
telah menulis beberapa paragraf tentang cara mengajar yang Menyenangkan. Maka poin-poin kerangka yang perlu disusun antara
lain: tentang apa tugas guru, metode mengajar yang cocok, cara yang dilakukan
agar mengajar menyenangkan siswa, dan penutup.
4.Menulis ulang
Menulis
ulang konsep artikel berarti menyusun paragraf menjadi lebih baik. Misalnya,
tulisan dimulai dari hal yang umum ke hal yang khusus. Mulai dari definisi atau
pengertian. Kemudian menguraikan menjadi poin-poin terinci sampai pada bagian
penutup tulisan.
5.Tahap pengeditan
Mungkin
tahap ini memerlukan waktu cukup. Yang diedit adalah kalimat yang dirasa
janggal atau tidak enak menurut hati. Kemudian ejaan dan cara penulisan kata. Mungkin
juga letak paragraf kalimat yang perlu diatur. Jika mungkin, mintalah rekan
kerja untuk membaca atau mengoreksi tulisan kita. Meskipun belum bisa juga menulis,
diyakini rekan kerja itu bisa mengoreksi isi tulisan dan memberikan masukan.
Bagiamana pun, menulis itu sebuah proses kreatif yang membutuhkan waktu dan kesabaran. Jadi, perlu berlatih terus menerus dan sabar dalam menghadapi hambatan dan kendala dalam menulis kreatif. ( agus.3108 )